Halaman

Senin, 16 September 2013

Darimana Datangnya Hujan? Mungkin dari Senyummu di Pagi Itu.

Pagi ini saya melihat air jatuh berebutan di samping jendela, seolah mereka bergegas untuk bertemu dengan tanah dan secepatnya mencari tempat untuk menelusuri jalanan.

Saya merasa sudah begitu lama tidak melihat yang seperti ini.

Saya lupa. Saya telah benar-benar lupa bagaimana cara menikmatinya seperti halnya masa kanak menikmati hujan dengan riang, bermain bola, serta bermain hujan-hujan.

Musim ini memang bukan musim hujan. Kemarau, tepatnya. Tapi musim ini memang begitu berbeda, sebab hujan tidak datang dengan titimangsa biasa. Hujan datang sesuka hati, seperti senyummu di pagi itu.

Maka jika ada yang bertanya kepada saya, darimana datangnya hujan? Saya akan menjawab, mungkin dari senyummu di pagi itu.

Siapakah kamu itu, hanya saya dan hujan yang tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar